Oleh: Misanti Eka Putri (dengan perubahan oleh kelompok 3)
Di SMP Negeri 7 Jambi, terdapat geng yang sangat – sangat dikagumi yaitu Geng Nadine.
ketika Nadine menuju ke kelasnya
Anak cowok :(diam sejenak) “NADINE, datang !!!! cepat sambut mereka.!!”
Ternyata Nadine Mendengar perkataan anak cowok tersebut.
Nadine : “Dasar kalian cowok murahan!”
Lalu Nadine melanjutkan perjalanannya dan melewati ruangan BK. Nadine mendengar pembicaraan Guru BK dengan Nisa.
Guru BK : “Nisa, kamu harus memperbaiki sifat temanmu Nadine, dia sudah sangat keterlaluan.”
Nisa : “Tapi buk. Bagaimana caranya ??? ibu kan tahu Nadine adalah orang yang keras kepala.”
Guru BK : “Ibu tahu Nisa. Ibu yakin, kamu pasti bisa melakukannya dan ibu serahkan padamu!!!”
***
Sementara itu diluar ruangan
Nadine : “Apa????? Nisa harus memperbaiki sifatku. Apa maksudnya itu??????????? Baiklah, mulai sekarang aku akan perang dengan Nisa anak yang gak jelas itu.”
Setelah Nadine mendengar pembicaraan Nisa dan guru BK, semua teman- teman Nisa menjauhinya karena hasutan Nadine.
***
Keesokan harinya geng Nadine datang dengan make up nya yang super tebal. Semua orang langsung menyingkir kecuali Nisa.
Nadine : “Ehm……”
Nisa melihat kearah suara
Nadine : “Minggir loe, jangan menghalangi jalan gue.”
Nadine mendorong Nisa sekuat tenaga, tapi malah Nadine yang hampir terjatuh. Tapi, Nisa memegangi jaket Nadine.
Nadine : “Eh loe anak gak jelas lepasin jaket gue. Asal loe tahu ya, 200 domba Eropa mati untuk jaket ini. Apa loe punya uang untuk ganti ni jaket??????????”
Nisa hanya bisa mengeleng-geleng kepalanya yang tertutup jilbab dengan tingkah Nadine. Dan Josh pun datang.
Josh : (melambaikan tangan)
Nadine : (membalas lambaian tangan Josh)”kamu cari aku ya Josh???” (dengan nada genit)
Josh : “Ge-er banget sih loe, orang gue nyari Nisa.”
Nadine : “Ih dia lagi, dia lagi. Kenapa sih cari anak gak jelas gitu. Mendingan cari aku. Udah cantik, kaya.”
Josh : “Idih suka-suka gue dong.”
Josh menghampiri Nisa
Josh : “kamu ada waktu gak Nis?”
Nisa : “Memangnya kamu ada perlu apa?”
Josh : “Apakah kamu bisa ikut aku ke halaman belakang?”
Sementara itu, Nadine kembali ka bangkunya dan mulai membicarakan hal ini kepada teman - temannya.
Nisa : “Gimana ya Josh, 13 menit lagi ulangan Geografi akan dimulai.”
Josh : “Tapi, ini lebih penting dibandingkan ulangan Geografi atau sebangsanya.”
Nisa : “Baiklah, Josh aku akan menuruti keinginanmu”
***
Sementara itu di dalam kelas
Cici : “Eh tahu gak, anak sotoy itu pergi bersama Josh.” (yang sedang melihat ke arah pintu)
Semua murid : “Apa????”
Nadine : “HAH, dimana akal sehat Joshku yang ganteng itu?? OWH apakah aku bermimpi di siang bolong??? Jika ini beneran terjadi, pisahkan dan hancurkan dengan cara apapun!!!!!!”
Hanika : “Apa?? Apakah kita juga harus minta bantuan dengan dukun ilmu hitam?”
Eki & Cici : “Ya gak lah, Nika.”
***
Sementara itu di halaman belakang sekolah
Nisa : “Josh, apa yang akan kau………?”
Josh : “Oh tidak ada, mereka juga belum datang kesini. Kembalilah ke kelasmu, kan ada ujian Geografi”(memotong pembicaraan Nisa)
Nisa : “Kamu ini gimana sih, enak saja menyuruh orang sekehendak hatimu. Kalau tahu nanti akan seperti ini, aku tidak akan ikut dengan mu”
Josh : “Tapi, aku minta maaf banget. Sebagai gantinya, aku akan mengantarkan mu ke kelas.”
Sesampainya Nisa dan Josh di depan kelas, Nadine dan teman – temannya menertawai Nisa yang wajahnya kelihatan agak kecewa.
Nadine : “Yes, gue berhasil.”
Eki : “Berhasil apanya?”
Nadine : “Kan sebenarnya gue yang telah menyembunyikan barang pemberian Josh, dan meng-sms Josh bahwa Mr.Joe marah besar karena Josh belum datang ke kelasnya.”
Eki : “Brilian.”
Kini Nadine memandang kotak kecil bewarna soft blue dengan senyum kebencian.
Hanika : “Apa loe yakin gak mau membukanya?”
Nadine : “Alah gak penting banget, lagi pula gue juga sudah tau apa isinya”
Ke-3 tmn : “Apa?” (rasa ingin tahu)
Nadine : “Apalagi kalau bukan kalung murahan yang belinya di kaki lima.”
Meledaklah tawa mereka,dan sebenarnya Nadine tidak tahu apa isi dari kotak itu
***
Lonceng pelajaran pertama berbunyi
Ibu Guru : “Cepat simpan buku kalian!!! Kita akan segera melaksanakan ulangan Geografi.”
Ke-3 tmnn : “Mati gue.”
Nadine : “Ah tenang aja loe semua, gue punya ide yang paling oke.”
Ke-3 tmnn : “Apa itu?”
Nadine : “Ibu, maaf sebelumnya. Tapi bu, soal ini sudah pernah saya lihat dan saya bahas sehingga saya tahu jawabannya.”
Ibu Guru : “Emang kamu tahu dari mana nak?”
Nadine : “karena kakak saya punya soal yang sama persis dengan soal di kertas ulangan ini, dan ibu juga harus mengganti soalnya jangan persis dengan soal tahun-tahun lalu!!!”
Ibu Guru : “baiklah, ulangan hari ini ibu tiada kan.”
Murid : “Hore, Nadine hebat, Nadine hebat.”
Semua teman-temannya sangat berterima kasih kepada. Nadine kecuali Nisa. Nisa hanya bisa menggeleng-geleng kepalanya.
***
Di jam istirahat
Cici : “Gila loe, hebat banget.”
Hanika : “Betul banget, bahkan gue hampir percaya dengan argumen loe.”
Eki : “Loe pendebat yang hebat banget.”
Nadine : “He’e gue gak berdebat, gue cuma ngebujuk.”
***
Semenjak kajadian itu, Nisa merasa kebencian Nadine kepadanya makin bertambah dan ia pun tak dekat-dekat lagi dengan Josh.
Nisa : “Sepertinya Nadine makin benci saja dengan ku, lebih baik aku tidak dekat-dekat lagi dengan Josh.”(di dalam hati)
Tiba-tiba Josh datang.
Josh : “Hai, gadis berkerudung. Kenapa muka mu sedikit muram?”
Nisa : “Kata siapa?, orang aku baik-baik saja kok.”
Josh merasakan perubahan sikap Nisa.
***
Sementara itu di dalam kelas, Nadine memamerkan ipad pemberian ayahnya.
Cici : “Wow, keren banget tuh ipad baru loe, maksud gue sih semuanyaJ.”
Nadine : “Siapa dulu, Nadine Suhairi Mojoninggroto si anak milyarder maksud gue, orang tua gue super kaya.”
***
Sementara itu di luar kelas.
Josh : “Nisa, Nisa, Nisa!”
Nisa : “Aduh ada apa lagi sih, ribet banget.”
Josh : “Ehmmm…… aku hanya ingin memberi mu sesuatu. Tetap di tempat mu!”
Nisa : “Oke, oke. Aku tetap berada di sini jadi, apa pemberitahuannya?”
Josh : “Yaitu, tetap di tempat mu!”
Nisa : “Ya ampun siang bolong begini masih aja becanda.”
Josh : “Ya, ya, aku hanya main-main kok. Tolong berikan ini pada Nadine!”
Nisa : “Nauzubillah, kamu gak ingat gak? Aku itu kan musuhnya Nadine.”
Josh : “Aku tahu, maka dari itu kau adalah orang yang tepat untuk memberikan kotak berwarna dark blue ini!”
Nisa : “Baiklah, aku akan mencobanya.”
Nisa menghampiri Nadine yang berada di kelas. Namun ketika di pintu kelas.
Nisa : “Ha’ , ini foto siapa?”
Lalu Nisa melihat ke belakang, terdapat tulisan yang berbunyi “Nadine Suhairi Mojoninggroto”
Nisa : “Ha’ , Nadine? Aku punya ide J.”
Lalu Nisa masuk kedalam kelas.
Nisa : “Nadine, aku punya kado untuk mu.”
Nadine : “Oh ya? gue gak mau, paling-paling barang kaki lima lagi.”
Nisa : “Beneran ni gak mau, yah udah. Aku akan menyebarkan fotomu waktu kecil.”
Nadine : “Loe lancang banget ya. Dasar anak gak jelas.”
Nisa : “Oh ya udah.1, 2, 3 teman-teman lihat foto siapa ini!” (sambil mengangkat sebuah foto di tangannya)
Teman : “Siapa? Dimana? Bagaimana?”
Nadine : “HEI !!!! jangan lihat foto itu!”
Eki : “Loh kok loe yang sewot sih?”
Nadine : “Foto apa yang loe lihat? Bukan foto gue kan”
Cici : “Orang lihat foto briptu Norman lagi nyanyi.”
Hanika : “Ya, gondes.”
Nisa : “Jadi, bagaimana?” (menghampiri Nadine)
Nadine : “Ya udah deh, gue terima dengan berat hati.”
Eki : “Wew, kado lagi, buka- buka- buka!”
Nadine : “Muales.”
Keesokan harinya.
Hanika : “E Cici, Nadine, mana sih Eki?”
Nadine : “Mana gue tahu?”
Nisa mendengar kepembicaraan Nadine dan teman-teman, berniat untuk datang ke rumah Eki sehabis pulang sekolah dan mencari tahu kenapa Eki tidak masuk sekolah.
***
Sehabis pulang sekolah, di rumah Eki…
(Bunyi pintu tok,tok,tok,tok)
Eki : “Siapa ya?”
Nisa : “Ini aku Nisa.”
Eki : “Ngapain loe kesini?” (dari dalam rumah)
Nisa : “Aku hanya ingin tahu kenapa kamu tidak masuk sekolah?”
Eki : (diam sejenak) “Apakah teman-teman gue. Mencari gue?”
Nisa : “Tidak hanya Hanika yang sangat khawatir! Apakah kau mau ikut aku kerumahku!”
Eki : “Baiklah.” (membuka pintu)
Saat di perjalanan Eki menceritakan tentang semuanya…
Eki : “Sebenarnya gue tidak masuk sekolah karena gue malu.”
Nisa : “Malu kenapa?”
Eki : “Perusahaan Ayah gue bangg… bangkruttt.”
Nisa : “Kamu gak perlu malu karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya dan ada hikmahnya.”
***
Sesampai di Panti Asuhan tempat Nisa tinggal…
Eki : “Jadi ini rumahmu?”
Nisa : “Iya, ayo masuk!”
Nisa sangat heran, ketika Eki memanggil dengan kata “KAMU” kepadanya. Dan beberapa hari kemudian… Eki telah terbiasa dengan lingkungan panti asuhan, dia selalu berkunjung ke panti asuhan itu.
***
Sementara itu disekolahan…
Hanika : “Loe berdua ini teman atau apa sih? Loe kan tau Eki adalah sahabat kita.?”
Nadine : “Sudahlah ka, dia itu orang yang ingin menyusahkan temannya sendiri.! Ia bahkan tidak memberitahukan kita informasi.”
Cici : “Nadine, mungkin dia punya alasan lain yang logis.”
Nadine : “Yeah, kurasa dia malu mengatakan bahwa orang tuanya bangkrut dan ia jatuh miskin”
Hanika : “Apa tidak mungkin? Lagi pula dia pasti tahu kita akan membantunya??”
Cici : “Betullll!”
Nadine : “Jujur saja ya gue nggak mau bantu orang miskin dan pembohong seperti dia!”
Hanika : (memukul meja sekuat tenaga) “OK FINE!! L GUE KELUAR DARI GRUP GAK JELAS INI!!!!!”
Nadine : “Woi loe jangan bodoh!! Ya sudahlah siapa juga yang butuh orang seperti loe??”
Cici : “Sekarang loe diam aja gak usah bacot! Loe tahu apa jangan khawatir dengan gue! Buat aja loe grup sendiri! Dan GUE KELUAR!!! L”
Cici meninggalkan Nadine sambil berkata.
Cici : (sampai di pintu)“Oh ya ngomong-ngomong make-up loe pudar tuh!”
Nadine : “BODOHHHH LOE!!!!!”
***
Di rumah Nadine… ia menatap kotak pemberian Nisa dan membukanya. Ternyata ada tulisan yang berbunyi
“Nadine pakailah jilbab ini gue tahu loe akan berubah!
Salam Josh.”
Nadine : “What??? Kado ini dari Josh bukan dari Nisa?? dan ternyata isinya jilbab!”
Lalu Nadine memakai jilbab tersebut. Dan Bu Sumi lewat.
Bi Sumi : “Non cantik banget pakai jilbab kaya siapa tuh non di film ACC.”
Nadine : “Ha?? ACC, AAC kali bi. Si itu ya Zaskia Adya Mecca?”
Bi Sum : “Ha.. iya itu non maksud saya J”
***
Keesokan harinya…
Nadine mengunjungi panti asuhan.
Nisa : “Eh mobil siapa tuh?”
Cici : “Sepertinya aku tahu siapa lagi kalo bukan SI RATU FASHION.”
Nadine keluar dari mobilnya…
Nadine : “Teman-teman adakah tempatku untuk duduk?”
Nisa : “Selalu ada untukmu ‘teman’.”
Eki : “Kamu ini gimana sih Nisa?”
Nisa : “Sudahlah kita harus belajar saling memaafkan sesama.”
Mereka pun saling berpelukan… J
Eki : “Kurang lengkap?”
Hanika : “Apanya yang kurang lengkap?”
Eki : “Iya, kita semua kan udah pakai jilbab kecuali……”
Cici : “Aku J”
Semenjak hari itu, mereka berlima menjadi sahabat sejati. Dan sekarang teman – teman menjuluki Nadine sebagai ‘Ratu Ngaji’, bukan lagi ‘Ratu Fashion’. Dan alhamdulillah masalah kebangkrutan orang tua Eki dapat terselesaikan dengan bantuan dari orang tua Nadine, Cici, dan Hanika.
kok ga lengkap mut
BalasHapus