Halaman

Senin, 15 Agustus 2011

Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari (kimia)


Bahan kimia adalah bahan yang menyusun suatu zat. Bahan kimia itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya, yaitu:
•    Mudah sekali terbakar
•    Mudah sekali meledak
•    Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
•    Serta Beracun
Sifat-Sifat Bahan Kimia
Sifat bahan kimia dapat dikenali dari kemasannya, yaitu sebagai berikut.
1.    Berbahan  kertas:  zat padat yang mengandung bahan kimia tetapi tidak berbahaya. Botol atau kaleng: zat cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.
2.    Kaleng atau botol yang tidak tembus pandang: bahan kimianya mudah sekali rusak karena adanya pengaruh dari cahaya atau sinar Matahari langsung.
3.    Botol bermulut sempit dan tertutup rapat: zat yang mudah menguap.
Bahan Kimia Non pangan dalam Kehidupan
Ada beberapa macam bahan kimia non pangan yang sering digunakan, yaitu:

1.  Bahan kimia pembersih

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya seperti sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan deterjen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang dapat bersatu dengan air (hidrofilik) sehingga sabun dan detergen dapat larut dalam air dan bagian yang tidak dapat bersatu dengan air (hidrofobik) akan terlarut dalam minyak atau lemak. Berikut ini adalah macam-macam bahan kimia pembersih sebagi berikut.
NO
BAHAN PEMBERSIH
KANDUNGAN KIMIA
1.


2.

3.


4.
Sabun


Deterjen

Sampo


Pasta Gigi
Natrium palmilat, natrium palm kernelate, natrium palm stearat, air, gliserin, natrium klorida, parfum.
Alkir benzen sulfonat, penguat, anti redeposisi, bahan pencermelang dan pewangi.
Air, Natrium lauril eter sufat, kokomidropil betain dimetiko, glikol diestarat, natrium klorida, fragrans, dan karbomer.
Natrium monoflouroposfat, kalsium gliseroposfat.



a.   Sabun
Sabun adalah garam basa yang dapat diperoleh dari berbagai asam lemak. Sabun itu fungsinya untuk membersihkan kotoran pada pakaian dan kulit yang sulit dibersihkan dengan menggunakan air. Reaksi penyabunan disebut dengan yang namanya saponifikasi. Sabun yang terbuat dari natrium hidroksida disebut dengan sabun keras, sedangkan sabun yang terbuat dari kalium hidroksida disebut dengan sabun lunak. Pada pembuatan sabun secara modern, selain menggunakan salah satu dari basa NaOH atau KOH, ditambahkan pula bahan lain, seperti krim, parfum, vitamin, pewarna, dan antiseptik. Krim itu fungsinya untuk menghaluskan kulit, kalau parfum memberi aroma wangi pada sabun, sedangkan vitamin berfungsi untuk meremajakan kulit, pewarna untuk menambah daya tarik, dan antiseptik beruna untuk membunuh kuman.
b.   Deterjen
Bahan dasar pembuatan deterjen adalah Alkyl Benzene Sulfonat (ABS). Daya cuci deterjen itu tenyata jauh lebih kuat dibandingkan dengan sabun. Bahkan, deterjen itui dapat bekerja pada air sadah. Kelemahan deterjen dibandingkan sabun adalah deterjen sukar sekali diuraikan oleh mkroorganisme sehingga dapat mencemari lingkungan di sekitarnya

c.   Pasta gigi
Pasta gigi merupakan pembersih yang fungsinya untuk membersihkan gigi dari segala jenis kotoran. Pasta gigi itu dibuat dari kalsium karbonat yang dihaluskan dan dicampurkan dengan gliserin. Sering kali pasta gigi itu ditambahkan zat pewarna, rasa manis, pemberi napas segar, fluoride, dan kalsium.

d.    Sampo
Sampo itu terbuat dari basa natrium hidroksida (NaOH). Sampo juga sering  sekali ditambahkan zat lain, seperti Vitamin E, kondisioner, ekstrak ginseng, urang-aring, seledri, dan zat yang fungsinya untuk mencegah dan mengobati ketombe.
2.    Bahan pemutih

Pemutih biasanya digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sulit sekali dihilangkan pada pakaian/bahan tekstil. Larutan pemutih yang dijual biasanya itu mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCI) sekitar 5%.

3.    Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia yang biasanya terdapat dalam parfum, pengharum ruangan, pengharum lantai, pengharum pakaian, dan pengharum toilet. Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
a.    Fenil alkohol    ->    terdapat pada bunga mawar
b.    Sitrat            ->    buahjeruk
c.    Ambergis    ->    dari ekstrak usus ikan paus
d.    Gray amber    ->    dari sperma ikan hiu
e.    Castorium    ->    dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara
dan Siberia
f.    C/Vet            ->    dari kelenjar musang Ethiopia
Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a.    Pewangi padat, misalnya bedak.
b.    Pewangi cair, misalnya deodoran.
c.    Pewangi aerosol cair, misalnya  parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC).
4.   Bahan pembasmi serangga

Insektisida ada tiga macam, yaitu:

a.    Racun pencernaan
            Racun pencernaan adalah bahan kimia yang jika termakan oleh serangga akan merusak saluran pencernaan sehingga serangga akan mati. Misalnya:
•    DDT = dikloro difenil trikloretan
•    BHC = benzena heksa klorida

b.    Racun luar tubuh
            Racun luar tubuh adalah bahan kimia yang akan membunuh serangga jika terjadi kontak langsung antara bahan kimia dan serangga. Misalnya seperti :
•    DDT
•    Dieldrin
•    BHC
•    Aldrin

c.    Racun pernapasan
            Racun pernapasan adalah bahan kimia yang jika terhirup atau dihirup oleh serangga akan merusak saluran pernapasannya sehingga menyebabkan serangga itu mati. Misalnya seperti:
•    BHC
•    Asam sianida
•    Karbon disulfida
5.   Pupuk

            Pupuk buatan yang umum digunakan adalah pupuk nitrogen, pupuk fosfor, dan pupuk natrium. Pemberian pupuk secara beriebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Macam-macam pupuk beserta kandungannya :
1. Pupuk Urea [(CO (NH2)2]
            Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam proses pembuatan Urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah yang banyak. Agar tidak mengganggu kadar biuret dalam Urea harus kurang 1,5-2,0 %. Kandungan N yang tinggi pada Urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman.
2. Pupuk SP 36 (Superphospat 36)
            SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah.
3. Pupuk NPK (Nitrogen Phospate Kalium)
            Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat Nitrogen (pembawa nitrogen ) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.
4. Pupuk KCl (Kalium Klorida)
            Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60 %. Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu.
6. Bumbu Masak
            Masako : Penguat rasa (mononatrium glutamat, asam inosinat, asam guanilat)
            Royco   : Penuat rasa (mononatrium glutamat, dinatrium inosinat, guanilat), maltodekstrim, pengatur keasamaan asam sitrat, anti kempal silikon dioksida.


Efek Samping Penggunaan Bahan kimia bagi Lingkungan dan Manusia
1.    Beberapa bahan kimia disinyalir merupakan pemicu kanker dan alergi.
2.    Penggunaan pemutih gigi dapat menyebabkan gusi mengalami iritasi, bahkan kanker gigi karena kandungan merkuri di dalamnya.
3.    Kesalahan penggunaan sabun/deterjen dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
4.    Senyawa klorofluorokarbon (CFC) atau karbon dioksida (C02) dalam aerosol cair atau bahan kimia semprot mengakibatkan penyebab utama penipisan ozon dan efek rumah kaca {green house effect).
5.    Limbah plastik dan styrofoam tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
6.    Limbah cair dari kegiatan mencuci menyebabkan terjadinya eutrofikasi (perairan menjadi subur). Ini menyebabkan terjadinya Alga yang melimpah dan akan menjadi sampah organik sehingga perairan kekurangan oksigen.
Pencegahan Efek Samping Bahan Kimia
1.    Gunakan pupuk secukupnya.
2.    Gunakan cat yang aman, tidak mengandung merkuri atau timbal yang berbahaya bagi lingkungan.
3.    Jangan membakar sampah yang mengandung kemasan bahan kimia berbentuk aerosol cair.
4.    Gunakan sarung tangan ketika menggunakan pembersih kamar mandi.
5.    Pilihlah sabun, sampo, dan pembersih tubuh yang memilki pH seimbang.
6.    Jangan mencampur bahan kimia pemutih dengan bahan kimia lain tanpa petunjuk penggunaan yang   jelas.
7.    Gunakan bahan kimia secukupnya saja.
8.    Selalu   membaca   label  peringatan  serta petunjuk  penggunaan   pada   label kemasan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar